Sabtu, 13 Agustus 2016

Renung Ayat 22-26, Surat Maryam

(Cita-citamu yang Jauh) "

Kawan..., cita-cita keinginanmu amat sangat jauh tuk kau capai dengan melihat ukuran kemampuan yang dikau punya, namu aku teringat ungkapan seorang penya'ir :

ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﺮَ ﺃﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻗَﺎﻝَ ﻟﻤﺮْﻳَﻢ

apakah kamu belum melihat bahwa Alloh berkata kepada Maryam

... ﻭَﻫُﺰِّﻱ ﺇﻟﻴﻚ ﺍﻟﺠﺬْﻉَ ﻳَﺴَّﺎﻗَﻂ ﺍﻟﺮُّﻃﺐْ

dan goyangkanlah untukmu pohon itu

ﻭَﺇﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺃﻋﻄَﺎﻫَﺎ ﻭﻣِﻦْ ﻏﻴﺮ ﻫَﺰَّﺓ

dan bila ia ( Alloh ) mau bisa memberinya tanpa harus menggoyangkan ...

ﻭﻟﻜﻦ ﻛُﻞّ ﺷَﻲﺀٍ ﻟَﻪُ ﺳَﺒَﺐْ

hanya saja segala sesuatu memiliki sebab.

√ lantas hati ini tetap bangkit berjuang guna meraih sebab sebab dan mengarahkannya/m enyerahkannya kepada Kholik akan hasilnya. ".

Selasa, 14 Juni 2016

Coretanku

SUNNAH - SUNNAH KETIKA SEDANG MELAKSANAKAN IBADAH PUASA

وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ مِنْ سُنَنِ الصَّوْمِ تَأْخِيرَ السُّحُورِ وَتَعْجِيلَ الْفِطَرِ لِقَوْلِهِ - عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ -: «لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ وَأَخَّرُوا السَّحُورَ» وَقَالَ: «تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً» . وَقَالَ - عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ -: «فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ» .
 

Ulama bersepakat bahwa hal-hal yang termasuk dalam sunnah saat berpuasa adalah pengakhiran saat makan sahur dan penyegeraan makan saat berbuka, didasarkan Sabda Nabi Alaihi Sholatu Wa Salam : " Manusia akan selalu dalam kebaikan selagi mereka masih menyegerakan makan saat berbuka puasa dan mengakhirkan makan saat sahur ".   

 

Beliau juga bersabda : " Makan sahurlah oleh kalian , maka sungguh pada waktu sahur ada keberkahan ". Dan bersabda lagi Alaihis sholatu Wassalam : " Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah hidangan sahur ".

 
وَكَذَلِكَ جُمْهُورُهُمْ عَلَى أَنَّ مِنْ سُنَنِ الصَّوْمِ وَمُرَغِّبَاتِهِ كَفَّ اللِّسَانِ عَنِ الرَّفَثِ وَالْخَنَا لِقَوْلِهِ - عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ -: «إِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ، فَإِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ» . وَذَهَبَ أَهْلُ الظَّاهِرِ إِلَى أَنَّ الرَّفَثَ يُفَطِّرُ، وَهُوَ شَاذٌّ.
 

Begitu juga Mayoritas Ulama sepakat bahwa hal-hal yang termasuk sunnah pula dalam ibadah puasa dan digemari ialah menjaga lisan ( ungkapan ) dari berkata Rofats ( perkataan mesum ) dan al khona ( perkataan yang menyebabkan datangnya dosa seperti dusta, berbicara kotor),  karena adanya sabda Nabi Alaihis sholatu wassalam yang berbunyi :

 " Sesungguhnya tiada lain ibadah puasa merupakan tameng, maka bilamana salah seorang diantara kalian sedang melaksanakan ibadah puasa maka janganlah berkata buruk dan masa bodoh, maka jika ada seorang mencelanya maka hendaklah ia berkata : Aku sedang berpuasa ". 

 Berfaham Ulama Ahli Dhohir bahwa perkataan kotor adalah pembatal puasa seseorang, dan ini pendapat yang salah.

[dikutip dari kitab BIDAYATUL MUJTIHID WA NIHAYATUL MUQTASHID ; Juz: 2 , Hal: 70] CD Shamela.ws  apk.]

Kamis, 05 Mei 2016

TIDAK BISA SAMA "CEWEK&COWOK"

بسم الله الرحمن الرحيم

Termasuk bukti-bukti kekuasaan Alloh adalah :

: {أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً ... } [الروم: ٢١]

* Alloh adakan manusia sebagai penghuni bumi bukan sekedar supaya lebih banyak dengan 2 jenis yang berbeda dan  berseberangan.

Tapi dua hal berbeda untuk kelengkapan..dalam segala hal..

Ibarat malam dan siang. Mana yang lebih afdhol ?

Pakai logik..

Siang untuk usaha
Malam Untuk istirahat

Maka diadakan laki dan perempuan semisal siang dan malam.

Beda tp saling melengkapi.

و الليل اذا يغشى
و النهار اذا تجلى

و ما خلق الذكر و الأنثى

Faham..?..

* Maka hal ini menutup bagi siapa saja yang menyerukan kesamaan derajat perempuan dengan laki-laki. Apakah Malam seperti Siang ?!!!

* Ibarat tangan kanan dan kiri aja beda fungsi, tapi jelas saling melengkapi.

���

و الله أعلم

KAMIS
05/052016

Rabu, 04 Mei 2016

MERENUNG PERIHAL RUMAH TANGGA

بسم الله الرحمن الرحيم

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

سورة الروم : ٢١

" Termasuk dari bukti-bukti-Nya adalah bahwa Alloh telah menciptakan buat kalian dari jiwa-jiwa kalian akan berpasangan/berjodoh, supaya kalian merasa tenang dengan keberadaannya ( istri ) dan Alloh membuat ketetapan diantara kalian berupa rasa mawaddah dan rohmah, Sesungguhnya pada perihal itu pastilah ada bukti-bukti bagi suatu kaum yang mau berfikir "

------------------------------------

Bila kita amati :

* Kata Mawaddah , mayoritas dimiliki lelaki.( suami )

* Kata Rohmah, mayoritas dimiliki permpuan. ( istri )

* Maka keduanya saling melengkapi dan membuahkan kedamaian dan ketenangan yang lebih dibanding sebelum menikah.

* Tak kalah penting, Bahwa kata As Suknu : rasa tenang dalam ayat..Alloh hususkakan untuk pihak Suami yang diperoleh dari sang Istri. Seakan Alloh mulyakan pihak Istri berupa fadhilah ketenangan yang mana pihak suami akan mendapatkannya pada jiwa pihak istri.

(Maka wahai para istri, sadarilah bahwa Anda memiliki fadhilah yang mampu menenangkan suami kalian atas kehendak Alloh. Dan sebalilnya , Anda juga mampu menjadikan mereka gundah dan tidak tenang)

@Maka bila Anda punya istri kok blom merasa tenang..Haruslah bercermin hati dan fikkran. Apa yang tak berez.... Ada Apa dengan Anda... Dan Kenapa Anda ?..

Bila udah okrek... Supaya pihak istri bercermin hati dan fikiran semisal sang suami...

Bila belum ketemu juga..konsultasi kpd masing2 ortu..

Mentok..!!!

Alloh maha Pengasih..dan mengetahui problem hamba..Alloh adakan Syariah Tholak dalam rangka jalur solusi terahir..sebab itu Syariah Tolak sebuah kehalalan yang paling dibenci menurut Alloh.

*******
Sesungguhnya pada ayat ayat itu ada hikmah dan petunjuk bagi mereka yg mau berfikir atau merenunginya.��
*******

Pesan-pesan :

Wahai pembaca... Jika Anda belum menikah, Segeralah dengan doa dan usaha supaya sampai menikah...dan jika Anda sudah menikah.... Ketahuilah tidak semua hamba bisa merasakan ketenAngan sausai menikah, butuh kejernihan hati dan fikiran dan ilmu serta iman Sampai Alloh berkehendak memberikan ketenangan itu yang ada pada istri Anda.

*****
Wollohu A'lam

Rabu/04-05-2016

Minggu, 25 Oktober 2015

MEMBUKA MATA HATI





بسم الله الرحمن الرحيم
} وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ {
 Terjemah :
“ Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tapi orang-orang yang dilebihkan ( rizkinya itu )tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama ( merasakan ) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah ? “

Poin Ayat :
1. Ayat ini menerangkan kepada kita tentang Tauhid, ketauhidan Allah yang Maha Satu.
2. Ayat ini menjelaskan kepada kita pula bahwa Allahlah penentu rizqi buat hambanya.
3. Ayat ini sebagai bukti bahwa adanya orang-orang yang menginkari atas nikmat yang telah
    diberikan dan pencelaan terhadap pelakunya.
4. Ayat ini sebagai pembantah / pembatal keyakinan orang-orang Musyrik

Keterangan Ayat :
Allah membantah persangkaan orang – orang musyrik yang meyakini bahwa ada sesembahan selain Allah meskipun mereka meyakini Allah itu ada dan sebagai pencipta. Maka pada ayat ini Allah berkalam dengan penalaran mereka, sehingga ada pikiran sadar bahwa pendirian mereka soal adanya sekutu bagi Allah adalah kesalahan yang fatal.

Letak Penalaran:

فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ
tetapi orang-orang yang dilebihkan ( rezekinya itu ) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka punya, agar mereka sama ( merasakan ) rezeki itu “
1.     
           Apa pendapat kalian wahai orang-orang musyrik, bila harta kalian dibagi dua,
satu bagian kalian ambil dan bagian lain untuk budak kalian, sehingga sama
memiliki harta ?
2.       Jika kalian tidak setuju, kenapa kelian tidak setuju ?
3.       Merasa lebih memiliki harta itu kah ?
Jika benar demikian, tentu Alloh lebih tidak setuju terhadap perbuatan  kalian yang menjadikan sekutu bagi-Nya. Padahal Allah yang memiliki semua harta, dan membagikannya dan melebihkannya kepada kalian dari yang lain. Sedangkan apa yang kalian sembah tidak sama sekali bisa memberikan rizqi.
Dan Allah awali isi ayat ini dengan Klaim-Nya :
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ
“ Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki “

Dan Allah akhiri isi ayat ini dengan teguran yang lembut :
أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
“ Maka mengapa mereka menginkari nikmat Allah ? “

Sungguh Allah Maha Benar :
mereka mengingkari pengingkaran dalam hal nikmat :
1.       Ingkar Nikmat Akal : mereka tidak mau memakai akal mereka yang mana Allah berikan akal supaya dipakai berfikir sehingga memahaminya, oleh sebab itu mereka tidak bisa berfikir tentang ketauhidan Allah.
2.       Ingkar Nikmat Penciptaan : mereka mengingkari nikmat Allah pada proses penciptaan mereka, dan penetapan rizqi mereka lantas mereka tidak mau beribadah hanya kepada Allah, dan memilih menyembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak hebat dan tidak mempunyai kemampuan memberi keuntungan atau penyakit.

Pelajaran – pelajaran :
·         Nasip Kaya, Pas-pasan dan Miskin sudah ditetapkan oleh Allah, Karena Allah adalah Dzat Penentu Nasib Hambanya.
·         Tujuan Allah mengadakan Kaya, Pas-pasan dan Miskin sebagai ujian bagi hamba-hambanya. Apakah Hamba itu dengan menempati ketetapan Allah mau beriman kepada-Nya dan bersabar karena-Nya ?
·         “ Yaa..Allah, jangan Kau jadikan Dunia ini lebih besar  perkaranya  buat kami “


{ Selesai Tafsir Ayat ke-71 dari Surta An-Nahl }
10 November 2014
24 Tahun

Abu Siroj An-Naza
2480 Gresik

*Dhuhur-Ashar*
 

Kamis, 24 Oktober 2013

Perang pikiran sesama muslim diakhir zaman

LEBIH SENANG SUPAYA FITNAH DIKALANGAN MUSLIMIN TERJADI  !
======================================================

Alloh menghabarkan kepada kita semua, selaku kita masih mengimani Al-Qur’an sebagai petunjuk menuju kejayaan, bahwa memang ada sebagian manusia yang mereka mempunyai watak tabiat lebih suka kepada hal-hal yang TAK JELAS ( samar-samar ). Sedangkan apa-apa yang jelas mereka membuta.
Maka Alloh berkalam didalam Surat Ali Imron (3) , ayat : 7   yang berbunyi :

فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ 

Karena Al-Qur’an adalah penguat kebenaran pada kitab-kitab sebelumnya, dan sebagai pedoman untuk ummat generasai berikutnya, maka orang-orang yang Alloh isyaratkan tetaplah ada diantara kita, di era kita, dengan kulit kita, dan mengunakan bahasa kita. Ciri-ciri mereka sangatlah jelas dan nyata, siapa saja tanpa terkecuali.  Oleh karena itu sepatutnya kita selalu menjadwal diri kita disetiap harinya supaya bercermin, melihat prilaku yang telah kita usahakan, apakah sudah memenuhi apa yang dicontohkan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Mereka berusaha mentakwilkan sesuatu masalah yang mana tidak ada kemampuan padanya.  Mereka bersemangat untuk menjadikan jelas apa yang Alloh sengaja membuatnya hal yang tidak jelas atau samar, sebagai ujian buat muslimin secara umum. Tentu hal itu sama halnya seseorang  memaksakan diri untuk mengangkat langit dengan jari kelingkingnya  – sekali-kali tidak. Maka secara otomatis, tanpa mereka sadari bahwa pusaran fitnah pun akan terbentuk dan terjadi diantara kaum muslimin bilamana dalam kontesk  pelakunya termasuk  kalangan muslim sendiri. 

Maka kata (مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ) : merupakan petunjuk yang nyata bahwa MEREKA LEBIH SENANG SUPAYA FITNAH TERJADI DIKALANANG MUSLIMIN.  Bisa diperjelas kembali bahwa pelaku bisa dari kalangan non-Muslim dan Muslim itu sendiri !!! Mereka tidak mampu memikirkan akibat dari apa yang mereka sangkakan. Boleh jadi mereka ada maksud baik, akan tetapi mereka lupa bahwa tugas sebenarnya yang harus laksanakan adalah MENAMPAIKAN , dan bahkan bukan untuk MEMUSUI atau MEMBENCI  target dakwah !!!  Maka apabila mereka sengaja dalam hal ini, sengaja melakukan kesalahan ini, maka sepantasnya merekalah tergolong orang-orang yang didalam hatinya ZAIGUN        (فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ) .

Pada akhirnya mereka lebih mengedepankan KEBENCIAN-PERMUSUHAN-FITNAH terjadi dikalangan muslimin, dari pada niatan pertama mereka. Dan kebanyakan apa yang terjadi menjadikan fakta bahwa mereka tergelincir kepada kesesatan.  As-Syekh Abu Bakr Al-Jazairi mengambil istifadah dari ayat yang mulia ini, beliau ukirkan pada poin-poin didalam penjelasan kitab Aisarut Tafasir menyatakan :

أهل الزيغ الذين يتبعون ما تشابه يجب هجرانهم والإِعراض عنهم لأنهم مبتدعة وأهل أهوء

“ orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan adalah mereka suka mengikuti apa-apa yang tidak jelas / samar, maka wajib hukumnya untuk menghijrahi dan menyingkiri mereka, karena mereka adalah orang-orang yang suka membuat bid’ah dan penyembah hawa nafsu “

Sepatutunya kita memegang apa yang telah disampaikan oleh Syekh Al-Jazairi, hendaknya kita menghijrahi mereka, pergi dari muka mereka, tidak meladeni mereka , tapi ingat TIDAK UNTUK DALAM RANGKA MEMBENCI MEREKA DAN MEMUSUHI MEREKA ATAU MEMERANGI MEREKA!!! ketika kaum yang kita dapati dari kalangan muslimin sendiri. Sehingga dari sini saya pribadi tidak menyalahkan sebagian saudara saya yang hidup di dunia maya ( facebook ) ini, lantas dengan pertimbangan yang matang, memilih untuk memblokir beberapa akun yang menurut ijtihad bagi dirinya demi tidak terjadi fitnah yang lebih parah lagi. 

Bahkan boleh jadi saya secara pribadi memandang hal itu sebagai perkara yang disukai, melihat kondisi bila pusaran fitnah telah bergejolak dengan pesatnya. Rusululloh Shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

فَيُرَقِّقُ بَعْضُهَا بَعْضًا وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ هَذِهِ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ وَمَنْ بَايَعَ إِمَامًا فَأَعْطَاهُ صَفْقَةَ يَدِهِ وَثَمَرَةَ قَلْبِهِ فَلْيُطِعْهُ إِنْ اسْتَطَاعَ

“ maka saling mengejek sebagian mereka dari sebagian yang lain, dan datanglah fitnah . maka berkata mukmin itu : masalah ini yang menyebabkan aku binasa , kemudian ia mengungkapkan. Dan datanglah fitnah itu dan mukmin yang lain itu berkata : ini ini…….,  - Maka siapa saja yang  berusaha menjauh dari neraka dan ingin masuk kedalam Jannah, MAKA HENDAKLAH IA MENDATANGI ( menyambut ) ujiannya,takdirnya, nasibnya -  dia tetap beriman kepad Alloh dan hari akhir, ( lalu ) dan SUPAYA MENDATANGI MANUSIA YANG MENCINTAI BILAMANA IA DIDATANGI KEPADANYA, dan siapa saja yang telah berbaiat kepada seorang imam, lantas memberikan dengan kebenaran tangannya dan hasil dari hatinya sendiri ( tidak terpaksa ) , maka hendaklah dia menta’atinya semampunya. “ 

Silahkan merujuk didalam kitab Shohih Muslim , Juz 9, Hal 380, No 3431 ( CD syamilah II).

Maka Al-Imam An-Nawawi semoga Alloh merahmatinya, berkata :   Yang dimaksud dari sabda Rosululloh “ dan SUPAYA MENDATANGI MANUSIA YANG MENCINTAI BILAMANA IA DIDATANGI KEPADANYA  “, ini adalah merupakan kalam Rosululloh yang mencakup (mewakili dari perkara yang banyak) dan  indahnya akan kebijaksanaannya. Dan ini juga sebuah qoidah yang amat penting, maka sudah semestinya diperhatikan perkara ini. Dan seharusnya manusia membiasakan supaya tidak berbuat bersama manusia kecuali mengerjakan apa yang dia juga suka bilamana mereka berbuat bersamanya.

Adapun orang-orang yang pandai, Alloh singgung pada ayat yang sama bahwa  Alloh menamai mereka sebagai Ar-Rosikhun. Maka saya berdo’a supaya kita diberi jalan yang lurus , dan dijadikan oleh Alloh sebagai orang-orang yang mengatakan :

آمنا به كل من عند ربنا
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة
ربنا إنك جامع الناس ليوم لا ريب فيه

======================================================
Hamba Alloh, 
Abu Siroj An-Naza/2480/GRESIK
Kamis : 24/10/2013

Selasa, 10 September 2013

Keterangan Kitab Bulugul Marom, " KITABUL JIHAD "

3. Jihad dalam bentuk perang tidak diwajibkan bagi perempuan.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ { : قُلْت يَا رَسُولَ اللَّهِ ، عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ ؟ قَالَ : نَعَمْ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ ، هُوَ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ } رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ ، وَأَصْلُهُ فِي الْبُخَارِيِّ .

“ dan dari Aisyah semoga Alloh meridhoinya, ia berkata : aku bertanya – wahai rosululloh, apakah diwajibkan bagi para permpuan akan jihad ? beliau menjawab : ya, jihad tidak ada perang didalamnya, yaitu Hajji dan Umroh. HR. Ibnu majah dan asalnya ada pada kitab Imam Bukhory “

            Dari hadits ini menjelaskan bagi kita bahwa perempuan pun juga diwajibkan berjihad. Jihad yang sifatnya tidak ada peperangan didalamnya. Jihad para perempuan adalah Hajji dan Umroh sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosululloh Shollallohu alaihi wa sallama. Ada pengetahuan yang bisa diambil akan perbedaan Jihad bagi kaum Adam dan kaum Hawa. Jihad yang diwajibkan atas kaum Adam adalah Jihad berupa pertempuran melawan kaum kafirin dan musyrikin. Adapun Jihad yang diwajibkan atas kaum Hawa adalah Jihad berupa pelaksanaan Hajji atau Umroh.

Ada beberapa alasan dari ulama’ kenapa para perempuan tidak diwajibkan atas mereka Jihad dalam bentuk perang, diantaranya ; karena bila mereka diwajibkan ikut berperang, maka akan terjadi ikhtilat dengan kalangan para lelaki, dan akan menyibukkan mereka dalam penjagaaan aurot. Yang pasti mereka adalah kalangan manusia yang lebih lemah dari pada kaum laki-laki.

Meskipun demikan tidak ditemukan dalil yang menunjukkan larangannya. Bilamana kondisi mendesak dan mengharuskan mereka diikutkan, maka mereka bertugas sebagai perawat, penyedia makanan, minuman dan obat-obatan... dalam artian barisan paling belakang.


Wollohu a’lam